RILIS.ID, Tangerang Selatan—
Beredarnya surat edaran pembelian buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di SMP Negeri 12 Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan sejumlah pihak.
Sorotan tersebut salah satunya datang dari Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarrak.
Dalam keterangan yang disampaikan kepada Rilis.id, Zaki berpendapat bahwa surat edaran tersebut terbilang ada terkesan aneh lantaran ditulis bersifat pribadi oleh pihak sekolah kepada wali murid atau orangtua.
"Kesan saya memang surat edaran itu tidak lazim, ditulis disitu sifatnya pribadi, ini agak aneh," terang Zaki Mubarrak kepada Rilis.id, Selasa (6/4/2021).
Meski begitu, Zaki mengkritik isi surat edaran tersebut yang didalamnya terdapat kewajiban membeli buku dan dikaitkan dengan kenaikan siswa. Menurutnya, isi surat tersebut terkesan ada nada ancaman.
"Juga kewajiban membeli buku tersebut dikaitkan dengan kenaikan siswa, ada nada ancaman disitu. Sehingga orang tua murid seperti dipaksa membeli, sudah betul Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melarang. Harus ditindak lanjuti dengan memanggil kepala sekolah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan klarifikasi, dari situ bisa diketahui ada unsur pelanggaran-pelanggaran lainnya atau tidak," tegasnya.
Sementara, Kepala Inspektorat Tangsel Uus Kusnadi mengaku belum ada laporan terkait adanya penjualan buku LKS di SMPN 12 Tangsel. Ia berjanji akan segera melakukan pemeriksaan terkait hal tersebut.
"Belum ada laporan masuk, segera saya proses," tutur Uus Kusnadi. (*)
Editor: Segan Simanjuntak