RILIS.ID, Jakarta—
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, pembentukan induk usaha (holding) minyak dan gas bumi (migas), berpotensi memperkuat ketahanan energi nasional.
"Kita memang perlu memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi. Tidak hanya menyediakan migas, harapan kita setelah membentuk
holding migas jadi
holding energi," katanya di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Menurutnya, ketahanan energi nasional perlu dilakukan, mengingat persaingan global semakin ketat. Dengan begitu, ia mendukung pembentukan
holding BUMN di sektor migas. "Dengan catatan, harus ada aspek legal dan
financial yang perlu diperhatikan," imbuhnya.
Lebih lanjut, aspek legal dan DPR juga harus dilibatkan. Sebab, kata Marwan, ada transfer aset. Selain itu,
good corporate governance (GCG) juga harus diperhatikan.
"Lembaga pengawasan dibutuhkan, karena kita tahu di sejumlah perusahaan ada pengawasan yang diselewengkan. Jadi, kami khawatir, kalau BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tidak bisa mengawasi BUMN yang jadi Perusahaan Terbuka (PT)," ungkapnya.
Sementara, Mantan Sekjen Kementerian BUMN Said Didu beranggapan, istilah
holding migas bungkusnya terlalu besar, sebab PGN dan Pertagas dipisahkan. Menurutnya, sebaiknya lebih bagus PGN dan Pertagas digabungkan.
"Saya pernah di Kementerian BUMN, kenapa ini penting, gas ini harus dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan masyarakat," pungkas Said.
Editor: Intan Nirmala Sari