POLITIK konon mengandung candu. Hal demikian ini, dirasakan pula oleh bakal calon anggota legislatif nomor urut 2 dari Partai Golkar, Kholis Malik. Pada Pemilu 2019 nanti, adalah yang ketiga kalinya ia melecut semangat untuk maju di daerah pemilihan (Dapil) yang sama, Jawa Barat X.
Pria kelahiran Ciamis, 7 Sepetember 1970 ini memang telah kenyang dengan aktivisme organisasi. Dalam kurun waktu 2002-2004, dirinya pernah didapuk menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Politik adalah jalan yang dipilih Kholis untuk mengabdi pada bangsanya.Baca Juga
Departemen Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan DPP Partai Golkar ini, tak ingin tinggal diam. Ia juga tak ingin larut dalam diskursus yang penuh dengan keluhan dalam menyikapi krisis multidimensi ini. Ia beranggapan, revolusi industri 4.0 merupakan gerak zaman dan telah terjadi di seluruh dunia. Maka, jalan yang harus diambil adalah mempersiapkan diri dan turut bersaing sehingga generasi Indonesia tidak tertinggal. Sektor lain yang juga ingin dikembangkan Kholis di Dapil Jabar X adalah pariwisata. Ia menyebutkan, potensi itu ada di keindahan alam Kabupaten Pangandaran yang tidak kalah dengan Pulau Dewata. Begitu juga dengan wisata sejarah yang ada di Kabupaten Ciamis, seperti Kerajaan Galuh. Kabupaten Kuningan pun demikian, disana pernah terjadi peristiwa penting Perjanjian Linggarjati. Namun, yang sangat ingin dikembangkan oleh suami dari Wahyuni Refi Setya Bekti ini adalah pemasaran sektor pariwisata berdasarkan kearifan lokal. Ia berpendapat, kesusastraan dan kesenian masayarakat di Dapil Jabar X juga harus dikapitalisasi, sehingga memiliki dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, produk kebudayaan seperti karya sastra dan seni tidak boleh terhenti dan hanya dinikmati oleh masyarat Jawa Barat saja. Ada khalayak Indonesia dan dunia yang juga bisa merasakan kehebatan karya-karya tersebut. Ia pun optimistis, jika ini bisa dijalankan maksimal maka akan tercipta pasar yang luas bagi masyarakat di dapilnya.
Ia pun berjanji, jika terpilih nantinya menjadi anggota DPR RI, dirinya akan berupaya untuk membentuk tim guna menerjemahkan karya sastra yang ada di Jawa Barat ke dalam bahasa nasional dan internasional. Begitu juga, dengan membabarkan seni musik dan terutama seni pertunjukan. Dengan begitu, ia berharap, penerimaan pendapatan warga dapat terbantukan. “Sekali lagi ini adalah kerja kolaborasi, anak muda itu jadi penentu. Kuncinya adalah membuat konten kreatif yang kekinianlah terhadap kesusastraan dan keseniaan di Jawa Barat. Khususnya di dapil saya,” Kholis menyebutkan. Sosok penikmat kopi ini menyebutkan, hal demikian itu adalah kerja babarengan dengan anak milenial. Sebab, hasrat anak muda zaman sekarang ini memang dekat dengan internet. Tinggal bagaimana menciptakan karya yang bisa menjadi tontonan menghibur sekaligus menjadi tuntunan. “Dan yang tidak kalah penting, bisa membantu perekonomian masyarakat,” ditambahkannya. Revolusi industri 4.0 bak sepak bola. Dipilih Kholis untuk menarik minat anak muda guna membangun potensi diri dan daerahnya. Ia berkeyakinan, generasi milenial bila diwadahi dengan aktivitas menarik akan lebih produktif dalam berkarya. Sebagaimana lazimnya olah raga yang menggunakan bola, di dalamnya tentu membutuhkan kerja tim yang tidak sederhana untuk mencetak gol. Melalui visi ini, Kholis ingin menjelaskan bahwa kekayaan di Dapil Jabar X yang melimpah di sektor pertanian dan pariwisata, tak akan berarti tanpa adanya kerja keras. Seperti tradisi sepak bola yang mengharuskan adalah kedisiplinan tinggi agar memperoleh kemenangan. Membangun Dapil Jabar X bagi Kholis adalah kerja tim dari seluruh komponen yang terlibat di dalamnya. Industri 4.0 adalah wadah menempa potensi diri. Memunculkan keberanian untuk menatap masa depan secara setara. Orang yang bergelut didalamnya selalu memiliki good will, dengan begitu kesejahteraan sudah sejengkal dari kaki. Kholis bercita-cita menjadikan wadah ini tempat berkreasinya masyarakat di Dapil Jabar X. Akankah cita ini terwujud? Kita tunggu saja 17 April 2019 nanti.
Editor: