RILIS.ID, Jambi— Keberhasilan kegiatan aplikasi teknologi Jarwo Super Pasang Surut (JSPS) di Jambi pada 2017, menghasilkan beberapa komponen inovasi teknologi spesifik lokasi. Beberapa contohnya seperti VUB, perbenihan Dapog, penggunan Biotara, pupuk berimbang, teknologi tata air mikro satu arah, pengendalian HPT, aplikasi MOL, penggunaan alsintan sehingga produksi mencapai 6 ton per hektare Gabah Kering Panen (GKP). Selanjutnya, upaya diseminasi dilakukan 2018 melalui temu teknologi mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai ke Desa/Gapoktan, kegiatan of farm lainnya seperti pembuatan leaflet, brosur dan seminar diselenggarakan untuk menyebarkan komponen inovasi teknologi tersebut ke strakeholders lainnya.
Percepatan diseminasi JSPS secara on farm dilakukan di Desa Karya Bakti, Kelompok tani Karya Baru, melibatkan delapan petani kooperator luas demplot pengkajian 7 hektare pada skala hamparan lebih dari 50 hektare. Tanam perdana saat Temu Lapang dilakukan Selasa, 6 November 2018, melibatkan institusi dan kelompok tani Kecamatan Rantau Rasau. Kabid Pangan, mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Tanjung Jabung Timur Ir. Mahmud, mengucapkan terima kasih karena Kab. Tanjabtim ditunjuk sebagai lokasi kegiatan Teknologi Jarwo Super di Lahan Pasang Surut. Kegiatan yang dilakukan oleh BPTP Jambi ini dilakukan dengan inovasi teknologi dan diharapkan provitas lebih tinggi dan bisa mencapai 7 ton.Baca Juga
Upaya kegiatan on farm selanjutnya pada Senin, 19 November 2018, dalam rangkaian desiminasi, dilakukan Sekolah Lapang (SL) yang melibatkan 30 perserta kelompok tani Karya Baru dan sekitarnya. Kegiatan langsung dilakukan di lapangan dengan materi: persiapan dan pengolahan lahan pasang surut, tata air mikro, pemupukan dan pupuk organik/Biotara, perbenihan, pengendalian hama/penyakit dan praktek tanam menggunakan jarwo transplanter. Nara sumber dalam kegiatan SL tersebut: Dr. Salwati, SP., MSi, Dr. Desi Hernita SP., MSi, Zulhefni AMd dan Dr. Lutfi Izhar, SP., MSc. Kegiatan SL akan terus dilanjutkan pada musim tanam dengan materi yang disesuaikan perkembangan tanaman padi di lahan pasang surut tersebut.